Hai, Young People! Apa sih yang muncul di pikiran kalian ketika mendengar kata LGBT? Ya! kebanyakan orang langsung mikirnya pada lesbian dan gay. Mereka yang mempunyai ketertarikan sesama jenis. Sebenarnya LGBT bukan sekedar lesbian dan gay saja. Lalu apa aja dong?
Pada tanggal 18 Juli 2021 lalu, Riko Ariefano dari Domus Cordis (DC) diundang oleh PD OMPKK EFESUS Maria Kusuma Karmel, yang mengadakan webinar dengan tema LGBT. Seru lho!
Kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) semakin berkembang di beberapa tahun terakhir. Untuk jenis kelamin saja, ada negara yang mengelompokkan bukan hanya 2 pilihan yaitu laki-laki dan perempuan. Di UK misalnya ada 71 pilihan jenis kelamin, di USA ada 58 pilihan jenis kelamin. Hah...banyak banget?! Masing-masing istilah mempunyai arti yang berbeda-beda. Nah, karena perbedaan pengelompokan gender ini, maka Loe Gue Butuh Tahu (LGBT).
Riko mengajak kita untuk tahu: mengenai apa itu identitas, ketertarikan secara seksual dan kebingungan jenis kelamin. Yang pertama dan penting untuk kita camkan adalah, identitas kita tidak ditentukan pada ketertarikan terhadap jenis kelamin.
Identitas kita ditentukan oleh relasi kita dengan Bapa, sebagai anak yang dikasihi. Keren kan!
Setelah mendengarkan penjelasan dari Riko, mulailah sesi tanya jawab.
Beberapa cuplikan pertanyaan yang muncul antara lain:
Kalau Tuhan menciptakan manusia sebagai cowok dan cewek secara lahir dan batin, lalu mereka yang transgender ini apakah juga diciptakan oleh Tuhan demikian adanya?
Sampai saat ini masih menjadi perdebatan apakah transgender itu alami dari lahir (nature) atau tercipta seiring proses manusia dewasa (nurture). Ada yang dilahirkan dengan kelainan kromosom dan gen sehingga mempunyai kelainan jenis kelamin, tapi ada juga yang terlahir sebagai cowok/cewek, tetapi karena lingkungan dan pergaulan, mereka menjadi menyimpang.
Apakah gereja menerima pernikahan sesama jenis kelamin?
Pernikahan pada hakikatnya melambangkan hubungan Kristus sebagai mempelai laki-laki dan Jemaat sebagai mempelai wanita. Pernikahan ini memiliki 4 karakter Kristus: bebas (tidak ada paksaan), total (menyeluruh), setia dan berbuah. Maka segala bentuk pernikahan di luar karakter Kristus tidak dapat diterima oleh gereja.
Apakah gereja membenci transgender ini?
Tentu tidak. Semua manusia memiliki dosa dan mempunyai banyak kelemahan, gereja sebagai tempat bersekutu meminta belas kasihan Allah, seharusnya mempunyai cinta untuk menerima mereka. Kita dapat menyebut mereka Friends of Jesus, karena mereka juga dikasihi Allah.
Bagimana dengan mereka yang dilahirkan sebagai cowok/cewek tapi tidak nyaman dengan dirinya sendiri sehingga mereka melakukan operasi untuk mengganti jenis kelamin mereka dan menggunakan hormon buatan supaya menyerupai jenis kelamin yang diinginkannya?
Bagaimanapun tetap tidak bisa, karena dari asalnya alat reproduksi dan hormonnya sudah beda.
Kalau kita tahu atau kenal orang seperti itu, kita mesti gimana?
Kita bawa ke dalam doa supaya dengan rahmat Tuhan orang tersebut hidupnya dapat dipulihkan, atau orang tersebut dapat menerima kenyataan dirinya dan dengan kekuatan Tuhan menjalani hidupnya, dan bisa tetap berkarya.
Buat kamu yang ingin tahu lebih banyak mengenai LGBT ataupun Teologi Tubuh karya Santo Yohanes Paulus II, boleh kontak-kontak ke Instagram @teologitubuh.
Penulis: Inggrid - DC Mission Semarang
Editor: Ermelinda Tara - DC Jakarta (Gioia)
Comments